Selasa, 20 Juli 2010

sebentar datang di bawah bantal

Saya tidak begitu mengerti tentang apa yang disebut masa lalu. Yang jelas,masa lalu memiliki memori tersendiri, apalagi tentang yang sangat berkesan sampai yang mengkhawatirkan. Kepercayaan terhadap situasi dan diri orang lain,justru malah berawal dari sebuah kejujuran. Tapi di sisi lain, hal itu juga bisa sangat mengkhawatirkan.Ketika sebuah pengakuan yang jujur (mungkin),menjadi sebuah jembatan dalam kepercayaan saya, saya terkadang merasa takut dan tidak siap dalam menghadapi sesuatu yang saya tidak tahu akan terjadi bagaimana.
Semalam saya bergelut dengan mimpi,yang saya tidak tahu apakah itu suatu tumpukan ketakutan yang berkepanjangan atau hanya sebuah bunga tidur yang asli bungatidur. Saya tidak tahu. Ah hanya mimpi,saya mencoba ngleremke. Tapi toh saya tetap takut. Ada apa ini? Jangan-jangan kesalahan bukan dari mimpi,atau kehadiran orang lain,tapi malah dari saya sndiri?
Sepertinya iya!
Takut. Sepertinya sering terdengar sepele dan banyak dikatakan atau dirasakan. Tapi sebenarnya apakah akar dari takut itu?Asumsi yang kadang tidak sesuai dengan kenyataannya menjadi sangat sensitif terhadap diri kita dalam menghadapi sesuatu.Masa lalu baik yang kita alami maupun dari gambaran yang kita tangkap dari komunikasi verbal,membuat saya takut kadang-kadang. Padahal,belum tentu gambaran aslinya seperti yang ada dalam pikiran saya.
Wah,tapi mimpi semalam memang membuat saya takut menghadapi realita.What should I do?Saya lanjut berdoa dan tetap tidur untuk menghadapi hari esok yang lebih penting dari sebuah mimpi semalam. :)

Selasa, 13 Juli 2010

perjalanan katanya.

Saya lebih mengenal kata perjalanan sebagai travelling atau bermain ke suatu tempat. Itu adalah jawaban ketika ditanya oleh seseorang waktu SMA dulu. Baru-baru ini saya sedang mencari apa sebenarnya perjalanan itu.Yang juga sebagai travelling,tapi punya inti.
Saya mengambil cerita cerita lama saya sebagai sebuah perjalanan sampai pada titik saya sekarang ini. Titik usia yang masih bertitik-titik lagi(amin). Ketika secangkir teh di depan teras dengan cahaya senja di hadapan saya,peristiwa-peristiwa yang saya lalui ada di layer mata saya.Woow! Ternyata saya sudah sampai di umur 19 dengan cerita-cerita yang merangkai nafas saya tiap hari.
Perjalanan setiap orang berbeda-beda. Jalannya unik-unik.Dan setiap cerita punya makna. Tidak ada kata sepele. Semuanya punya lagu.
Perjalanan adalah belajar. Ada banyak pelajaran yang membentuk setiap sendi hidup.Kesadaran adalah sesuatu yang simple namun juga rumit,dan kesadaran dalam setiap perjalanan membuat diri kita lebih ceriaa :)

Selamat menikmati :D