Selasa, 17 Mei 2011

dan daras daras doa yang bersandar

Pagi yang indah dengan sinar kuning keemasan melebur menjadi satu dengan birunya kolam pagi ini. Saya tak mau melewatkan momen ini lagi dan kemudian memutuskan untuk masuk dan menjadi bagian dari Semesta,bagian kecil semesta. Ups, satu lagi. Saya ditemani oleh Gusti pagi ini,ditemani total, karena satu makhluk ciptaanNya tersenyum di sebelahku Ya, pagi selalu membuatku bersyukur.
Saya tak lama membaur dengan kolam biru dengan kamboja yang manis bertengger di atas taman berukuran mini. Menyeruput jus jeruk, lalu melanjutkan perjalanan selanjutnya.
Dawai-dawai kendaraan bermesin sempat membuat saya bising. Aroma yang tidak ingin kucium saat ini. Tapi saya tak mau marah. Saya mencoba membelainya seperti yang diajarkan kamboja pagi ini. Tak pernah berhenti mewarnai sekitarnya dalam kondisi apapun. Saya melanjutkannya..
Bukit menoreh membuat mata saya mengikuti kemana badannya akan belanjut. Dia benar-benar memanjakan mata saya pagi ini!wow wow dan wow,saya lagi-lagi menjadi bagian dari semesta yang tak kan pernah habis!Dan saya mulai masuk ke balik Menoreh,melintasi jalan aspal kecil yang berkelok kelok dan penuh lubang di sana sini, sensasi yang cukup membuatku merasakan begitu indahnya hidup.
Setelah melewati berbagai ritme jalanan,saya sampai ke tempat yang saya harapkan dapat menentramkan hati. Ya, saya kemudian berjalan masuk,mendaki konblok konblok yang tertata rapi seperti jalanan di gereja Guadalupe. Hangat , ramah, dan atmosfer yang sangat brsahabat. Dusertai kicauan burung, tapak kaki peziarah yang datang,penjaja yang menawarkan dagangannya seperti seorang warrior, dan suara musik gereja yag sejuk.Saya damai di tempat itu. Saya berjalan lagi, menuju tempat yang saya cari. Dan saya menemukannya!di bawah pohon sono yang rindang dengan suara gemericik air, saya menemukan Ibu yang kucari. Saya sebentar berbicara dengannya. Masih, Ia tak pergi. Angin yang semilir dan cahaya sore yang menciumi lembut,membuatku tak mau berhenti terdiam disana. Saya berucap....dan harapan yang selalu kugantungkan pada Hati yang tak pernah membeku mendengarkan setiap kata yang keluar dari mulutku..Terima kasih Ibu..

2 komentar:

  1. hahahahaha terinspirasi olehmu ki aku dadi ketuk kono!hahahaha. tur yo nek mlaku,ehem,sek nek aku merencanakan arep kuru wae yo pit :D

    BalasHapus