Kamis, 06 Oktober 2011

bergurau

Ada satu masa yang menunjuk pada gambaran manusia manusia yang tak terarah, satu sisi yang terarah tapi tak bebas. Bebas jadi hal yang berbulan-bulan tak dimengerti. Sulit rasanya bergelut dengan pemahaman. Semuanya tak mutlak. Sudut-sudut menjadi tempat tersembunyi para pembawa lentera untuk bernyanyi. Bukan  sebagai hanya, melainkan sebagai diri yang mencoba bebas. Titik tak akan muncul jika tak ada yang menyebutnya sebagai titik. Aku tak peduli lagi dengan langit yang dipenuhi garis garis dengan bintang yang mencoba menyeruak diantara lentera-lentera yang dibawa sang penyanyi. Bagiku itu saja sudah cukup. Ditemani dengan orang berlalu lalang membawa senjata mereka yang panjang dan tersulut api kecil yang bisa meledak seketika. Tak apa. Masih ada sudut-sudut kecil di awah pohon yang bercerita tentang sebentuk bibir yang manis dan bergelantung di atas awan yang selalu kucoba untuk kuraih.Mungkin tak hanya aku.Batas hanyalah batas.Bayangan mungkin yang tepat. Aku percaya pada reinkarnasi dan karma.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar